STMIK PRINGSEWU – Seiring dengan
perkembangan, semua yang terjadi berlangsung secara cepat dan akurat.
Dunia pendidikan tinggi kalau tidak bisa mengikuti irama ini akan jauh
tertinggal. Karena itu sudah saatnya untuk diadakan perubahan paradigma
pendidikan pada semua jenjang pendidikan dari pendidikan dasar, menengah
hingga pendidikan tinggi. Ucap Dr. H. Fauzi, S.E., M.Kom., Akt., CA. saat memberikan kuliah umum mahasiswa-mahasiswi STMIK Pringsewu, Kamis (8/6).
Beliau
menegaskan, pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia, hal ini
mengandung arti mempersiapkan manusia agar dapat hidup dizamannya dalam
masyarakatnya secara utuh, baik sebagai makhluk individu ataupun makhluk
sosial serta makhluk budaya yang beradab.
Kinerja sebuah lembaga pendidikan harus bersifat
dinamis, terus connect dan relevan dengan situasi riil lingkungan
masyarakat, sehingga mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang
adaptif menerima dan mampu menyesuaikan serta mengembangkan arus
perubahan yang luas, persaingan yang keras dan perubahan yang cepat.
Terkait
dengan hal tersebut maka fungsi dosen juga mengalami perubahan, dosen
bukan pemberi kuliah dengan memberi ceramah sebagai transformator of
knowledge, akan tetapi lebih berperan sebagai fasilitator partner in
progressif, bahwa model perkuliahan di perguruan tinggi adalah:
Transformatif yaitu proses perkuliahan dimana mahasiswa terlibat dalam
proses perolehan ilmu dan proses menemukan jatidirinya. Model inquiry,
dimana mahasiswa terlibat secara aktif dalam proses pencarian dan
pengembangan ilmu.
Selanjutnya tujuan
perkuliahan adalah menumbuhkembangkan gairah/semangat untuk pencarian
dan pengembangan ilmu, bukan sekedar penguasaan bahan/materi kuliah.
Mengajar di perguruan tinggi adalah mengajar orang dewasa, asumsi orang
dewasa adalah perubahan dari ketergantungan menjadi kemandirian,
memiliki banyak pengalaman sebagai sumber belajar, belajar ketika butuh/
perlu, belajar adalah proses pengembangan potensi dan kompetensi
0 komentar:
Posting Komentar